Senin, 28 November 2016

Tugas 4 : Referensi / Review Film Robot

Judul Film      : CHAPPIE
Tanggal Rilis  : 4 Maret 2015
Durasi            : 120 Menit
Sutradara        : Neil Blomkamp
Genre             : Sci-fi,  Action & Adventure
Pemain           : Sharlto Copley, Dev Patel, Ninja, Yolandi Visser, Hugh Jackman
Studio            : Media Rights Capital, Columbia Pictures
Trailer Film    :

Review filmnya: 

     Chappie adalah film tentang robot yang mempunyai kesadaran layaknya mahluk hidup. Chappie mengisahkan tentang kondisi di afrika selatan pada tahun 2016, polisi sudah tidak mampu untuk menangani kejahatan yang terjadi dikota johannesburg, Africa selatan. Demi alasan kemanan kota, maka para pejabat di kota tersebut bekerjasama dengan tetravaal, perusahaan yang membuat robot humanioid untuk menggantikan polisi di garis depan.

     Kerja sama dengan tetravaal berjalan mulus, kejahatan bisa ditekan serendah mungkin, kematian polisi saat terjadinya penggrebekan atau penangkapan juga menurun. Siapa sebenarnya orang dibalik kesuksesan robot polisi ini? Dia adalah Deon Wilson. Deon Adalah jenius muda yang membuat robot pengganti polisi tersebut. Di dalam perusahaan, ada juga karyawan yang bernama Vincent moore yang juga seorang peneliti robot. Vincent masih beranggapan bahwa robot otonom berbahaya, dia membuat robot yang tetap dikendalikan oleh manusia lewat jarak jauh.

    Permasalahannya,direktur perusahaan lebih suka robot deon yang laris dipesan pemerintah, semantara anggaran robot dari vincent moore terus mengalami pengurangan. Ini adalah konflik pertama antara deon dan vincent.

     Para penjahat dan bandar narkoba yang sering digrebek juga merasa jengkel dengan para robot. Robot robot tersebut sebenarnya juga sudah sering dihancurkan, namun pihak tetravaal lebih cepat memperbaiki sebuah robot daripada penjeahat menhancurkan robot. Sampai pada suatu ketika, sebuah robot dengan nama scout 22 tertembak oleh Rudal dan bagian dadanya meleleh sehingga batere dan board CPUnya menyatu dan rusak. Kerusahakan di badan robot tersebut membuatnya tidak bisa diperbaiki lagi sehingga dibuang.

     Pada saat yang sama, Deon juga ingin membuat robot yang lebih manusiawi, bukan hanya kuat di medan perang, tapi juga robot yang bisa "sadar" seperti manusia. Robot ideal bagi dia adalah robot yang punya perasaan, bisa membaca dan programnya terus berkembang seperti bayi yang berubah menjadi anak anak dan dewasa.

    Sayangnya ide dari deon tidak disetujui direktur karena tidak memberi keuntungan bagi perusahaan. Akhirnya, deon berusaha mengetes program AInya di robot scout 22 yang tadi dibuang perusahaan. Saat melakukan test, dia disergap oleh para gerombolan bandit narkoba. Para bandit ini tahu deon adalah otak dibalik robot polisi yang menghancurkan bisnis mereka. Saat deon mau dibunuh karena tidak mau kerjasama, salah satu bandit menemukan robot scout22 yang sudah di potong potong, mereka meminta deon merakit robot tersebut kembali dan membantu mereka melakukan permapokan.

     Deon setuju untuk merakit robot scout22 dengan menggunakan program AI yang baru. Robot tadi sukses namun karena batere hanya bertahan 7 hari, robot tersebut akan mati sendiri dalam 7 hari. Saat AI di upload ke scout 22, scout 22 bertingkah seperti anak kecil,Deon bilang bawah robot tadi perlu beradaptasi dan belajar, karena tingkah robot tersebut lucu, maka dia diberi nama chapiie, (plesetan dari Happy).

Tema yang diangkat

     Sutradara dari Chappie adalah Neill Blomkamp yang juga sutradara film District 9 dan Elysium. Thema kesenjangan sosial, srata social, perbedaan ras, africa selatan serta isu kulit hitam adalah thema inti dari film ini. Jika anda perhatikan, film district 9 dan elysium juga mengambil thema yang sama.

    Chappie adalah robot yang berbeda dengan yang lain. Robot chappie tersisihkan, berwarna hitam dan berbeda dengan robot lainnya. Film ini juga seakan akan menyampaikan pesan bahwa bukan masalah Ras yang membuat seseorang menjadi jahat, namun masalah Latar belakang dan lingkunganlah yang membuat seseorang melakukan tindak kejahatan.

    Di film ini contohnya chappie diajarin merampok dan membunuh oleh para gangster. Chappie sendiri pada awalnya adalah baik, namun lingkunganlah yang membuat dia dianggap sebagai robot jahat. pesan moral di chappie adalah hanya karena anda berkulit hitam( berbeda) bukan berarti anda adalah orang jahat.

     Neill berusaha menghilangkan stigma negatif didunia barat yang sering mengidentikan warga kulit hitam sebagai orang jahat, kriminal dan gangter. Itulah mengapa penjahat di film ini justru semua berkulit putih.

Kemiripan dengan film lain 

   Dilihat dari sisi robotnya, Film ini mirip dengan film I, Robot yang dibintangi will smith. Perbedaan mendasarnya, Di film I robot, robot sadar bahwa dirinya di perbudak manusia, maka mereka berusaha melawan manusia. Chappie tidak seperti I, Robot, namun lebih tepat sebagai robot yang ingin mempertahankan hidupnya.

Kemiripan dalam desain robot. 

    Jika saya mau jujur, desain robot di film ini sangat mirip dengan Wall-e ataupun Robocop. Ada sebuah robot di rumah Doen yang dari sisi fisiknya sangat mirip dengan Wall-E.  Robot Moose punya vincent (saingan deon) juga mempunyai desain yang sangat mirip dengan musuh robocop Droid series 209. Desain dari Scout 22 (Chappie) juga dari sisi fisik meniru alien di district 9. Dari sini tampak sutradara dan teamnya kurang orisinil dari sisi desain.

Kelebihan Robot Chappie: 
- Dapat dijadikan sebagai sistem keamanan
- Membuat Pengetahuan orang-orang menjadi bertambah
- Dapat dijadikan sebagai teman berbicara
- Dapat menjaga dan menumpas kejahatan

Kekurangan Robot Chappie:
-Diperlukan biaya yang mahal untuk membuatnya
-Mengurangi lahan pekerjaan di bidang keamanan
-Biaya maintenance yang mahal
-Apabila ada kerusakan, dibutuhkan ilmu yang banyak untuk memperbaikinya

Sumber: http://jejakcandra.blogspot.co.id/2015/03/review-chappie-2015.html

Tugas 3 : Probabilistic Reasoning

Apa itu Probabilistic Reasoning? 
    Probabilistic Reasoning adalah metode Soft Computing juga untuk membuat komputer atau suatu device mengambil keputusan layaknya makhluk hidup. Jadi, dari semua data-data yang sudah dimiliki, metode ini memberikan pola-pola tertentu untuk mengambil keputusan.

    Probabilistic Reasoning merupakan bagian dari Soft Computing, yang pada awalnya Soft Computing diperkenalkan pertama kali pada tahun 1990 oleh Prof. L.A.Zadeh dari Berkeley University sehubungan dengan ide untuk mendirikan BISC (Berkeley Initiative In Soft Computer).

Terdapat beberapa pengertian mengenai SOFT COMPUTING

›    SOFT COMPUTING (Prof. Lotfi A Zadeh, 1992) adalah segolongan metoda yang mampu mengolah data dengan baik walaupun didalamnya terdapat ketidakpastian, ketidakakuratan maupun kebenaran parsial.

›    SOFT COMPUTING merupakan kumpulan dari teknik–teknik perhitungan dalam ilmu komputer, inteligensia semu, MACHINE LEARNING dan beberapa disiplin ilmu teknik lainnya, yang berusaha untuk mempelajari, memodelkan, dan menganalisa fenomena yang sangat rumit.

    Metode SOFT COMPUTING saat ini menarik perhatian dalam perkembangan metode komputasi dan pemecahan masalah pada saat ini karena SOFT COMPUTING menawarkan solusi yang menarik dan pengimplementasian yang mudah untuk memecahkan masalah-masalah yang tadinya sulit dipecahkan dengan komputer yang menggunakan metoda komputasi konvensional.

Pada Soft Computing terdapat beberapa metode yang dikartegorikan menjadi 3 kartegori menurut L.A.Zadeh, Yaitu Fuzzy Logic, Artifical Neural Network, dan Probabilistic Reasoning.

Salah satu metoda SOFT COMPUTING yang akan saya bahas lebih lanjut adalah mengenai PROBABILISTIC REASONING.

     Reasoning berarti mengambil suatu keputusan atas suatu alasan atau sebab tertentu.Reasoning sendiri ada 2 jenis yaitu logical reasoning  dan probabilistic reasoning. Salah satu kelebihan probabilistic reasoning dibandingkan logical reasoning adalah kemampuannya untuk mengambil keputusan yang rasional, walaupun informasi yang diolah kurang lengkap atau mengandung unsur ketidakpastian.

Tiga kategori kategori dari Probabilistic Reasoning antara lain adalah

v     Teori Chaos

    Teori chaos memiliki implikasi yang luas dalam analisis pengambilan keputusan. Teori chaos memberi pengertian bahwa suatu aksi sekecil pun dapat berimplikasi pada suatu akibat yang besar. Teori chaos juga memberikan pengertian bahwa dalam pengambilan keputusan senantiasa dihadapkan pada suatu potensi ketidakteraturan dan ketidakpastian sehingga batasan-batasan metode pengambilan keputusan tradisonal tidak mencukupi lagi. Teori chaos menuntut perubahan model mental yang sama sekali baru dan kreatif dari sang pengambilan keputusan. Sistem pintar dan kecerdasan berupaya mengantisipasi aspek ketidakpastian dan ketidakteraturan tersebut dengan mengadopsi logika berpikir manusia ke dalam mesin komputer. Dengan sistem pintar, suatu perangkat komputer dapat menganalisis suatu sistem permasalahan dan melakukan pengambilan keputusan.

v     Belief Networks

    Belief Networks (BN) adalah penalaran kausal, dimana BN telah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi. BN sekarang ini menjadi andalan dalam bidang penelitian Flu Burung yang dikenal sebagai penalaran pasti. BN sendiri didasarkan pada hukum-hukum probabilitas.

v     Genetic Algorithm <GA>

    GA diperkenalkan oleh John Holland pada pertengahan tahun 70-an. GA adalah metode komputasi yang meniru proses evolusi dan seleksi alam. Metode ini sering dimanfaatkan untuk mencari nilai optimal suatu fungsi/permasalahan.

Berikut ini akan diberikan gambaran mengenai urutan proses pada GA



Sumber: https://prinzessino.wordpress.com/2010/03/09/soft-computing/

Minggu, 13 November 2016

Tugas 2 : Vlog Sistem Cerdas


Berikut adalah video Vlog Sistem cerdas kami kelas 3KA04 dengan anggota:
-Afif Fadhil Susetyo
-Ananto Umar Abdillah
-Dimas Raka Setti
-Ghifari Irfandi
-Raden Rivaldy E.P
Kami menjelaskan beberapa sistem cerdas seperti game arcade dengan sensor yang berada di salah satu tempat permainan di sebuah mall dan sebuah keran yang menggunakan sensor.