Jumat, 05 Januari 2018

Konsep Pencapaian Tujuan

Pengendalian internal telah mengalami perubahan dari konsep 'ketersediaan pengendalian' ke konsep 'proses pencapaian tujuan'. Apakah maksud dari konsep 'Proses Pencapaian Tujuan' tersebut? 
Pengendalian Internal

Tujuan Pengendalian Internal:

1. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data yang akan menghasilkan laporan-laporan yang dapat diandalkan.
2. Efektivitas dan efisiensi dalam operasi, yaitu efektif dalam mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan dan efisien dalam pemakaian sumber daya yang tersedia.
3. Membantu agar tidak terjadi penyimpangan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
4. Mengamankan harta milik organisasi atau perusahaan termasuk data yang tersedia

Dua Pendekatan Pengendalian Intern :
1.      Pendekatan Statis
2.      Pendekatan Dinamis

Pendekatan Statis 
1.      Berdasarkan pertimbangan pada pembagian wewenang di dalam pengelolaan perusahaan atau entitas pada masa lalu yang bersifat sentralisasi.
2.      Metoda sentralisasi artinya jika kita telusuri bahwa intelektualitas berada pada pucuk pimpinan perusahaan. Semakin rendah posisi seseorang, maka semakin sedikit pengetahuannya tentang pencapaian tujuan perusahaan, artinya hanya sekedar menjalankan perintah atasanya.
3.      Artinya bahwa pendekatan statis akan berorientasi pada sistem yang dapat dengan mudah ditelusuri keberadaannya.

Pendekatan Dinamis 
1.    Pengendalian intern sebagai sebuah proses
2.    Konsep ini terkait dengan perkembangan metoda pengelolaan sumber daya manusia pada organisasi yang bersangkutan.
3.    Perubahan metoda pengelolaan tersebut adalah perubahan ke metoda pengelolaan manajemen melalui tujuan (management by objective) menggantikan

Proses Pencapaian Tujuan 
Konsep pengendalian intern juga mengalami perubahan dari konsep ketersediaan pengendalian intern ke konsep proses pencapaian tujuan. Dengan konsep baru tersebut disadari bahwa intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan, tetapi terletak dilapisan bawah. Mereka yang deket dengan konsumenlah yang paling mengerti dengan kebutuhan pasar. Sehingga keputusan pimpinan dapat dipengaruhi oleh intelektualitas atau data yang dimiliki oleh pegawai pada lapisan bawah.

Sumber: http://liapsa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar